SlotRaja777 – Ketika mendengar nama Mark Clayton, mungkin yang langsung terlintas di benak banyak orang adalah aksinya sebagai wide receiver untuk Miami Dolphins di era 80-an atau Green Bay di 90-an. Namun, siapa sangka, setelah pensiun dari dunia NFL, Clayton justru melangkah ke industri audio dan menantang brand besar seperti Beats, Bose, Sony, dan Apple.
Kini, di usia 63 tahun, Clayton bersiap meluncurkan Livv Pro, headphone sport premium yang tampil dengan desain unik serta menawarkan kombinasi fit yang lebih stabil, kualitas suara kelas atas, dan fitur yang tidak kalah dari para pemain lama di industri ini.
Saya berkesempatan berbincang langsung dengan Clayton pada tahun 2024 untuk mengenal lebih dalam tentang Livv Pro ini. Sebagai bagian dari perkenalan produk, saya mendapatkan unit Livv Pro berwarna matte black untuk dicoba—meski masih versi pre-production. Meski begitu, pihak Livv Audio memastikan bahwa headphone ini 95% identik dengan versi final yang akan dijual seharga $350—angka yang kebetulan sama dengan Beats Studio Pro.
Lantas, bagaimana pengalaman saya menggunakannya? Apakah benar Livv Pro bisa membuka kategori baru sebagai over-ear headphone sport terbaik? Yuk, kita kupas tuntas!
Konsep Baru: Over-Ear untuk Sport?
Jika kita mencari di Google dengan kata kunci “headphone sport terbaik”, hampir semua rekomendasi mengarah ke wireless earbuds. Logis, mengingat desainnya yang ringkas dan stabil saat digunakan untuk olahraga. Namun, Clayton punya pandangan lain.
Menurutnya, banyak orang tetap lebih suka menggunakan over-ear headphone saat nge-gym. Saya pun setuju—di tempat gym lokal saya, sering terlihat orang menggunakan Sony WH-1000XM5, Bose QC45, Beats Studio Pro, hingga AirPods Max saat berlatih.
Jadi, meskipun secara tradisional over-ear headphone bukan pilihan utama untuk olahraga, permintaan tetap ada. Jika Livv Pro mampu mengisi celah pasar ini dengan desain dan fitur yang benar-benar mendukung aktivitas fisik, maka bisa jadi ini akan menjadi kategori baru dalam dunia headphone sport.
Desain yang Nyentrik dan Fungsional
Bicara soal desain, Livv Pro jelas bukan headphone biasa. Dari segi tampilan, ia memiliki headband zig-zag yang unik, earcup segitiga, serta aksen metalik yang memberikan kesan premium.
Desainnya terinspirasi dari Beats, mulai dari pemilihan material headband, desain engsel, hingga transisi mulus antara headband dan earcup. Namun, ada beberapa inovasi yang membuatnya lebih cocok untuk olahraga:
✅ Headband fleksibel yang bisa diposisikan lebih ke belakang kepala untuk kenyamanan ekstra.
✅ Tombol kontrol yang lebih besar dan mudah diakses dibandingkan Beats Studio Pro.
✅ IPX4 water-resistant, artinya tahan terhadap keringat dan percikan air.
✅ Bantalan telinga magnetik seperti AirPods Max, sehingga mudah dilepas untuk dibersihkan atau diganti.
✅ Sensor deteksi pemakaian, yang otomatis menghentikan musik saat dilepas.
Saya juga mengapresiasi bahwa Livv Pro hadir dengan dua kabel: USB-C ke USB-C untuk charging dan audio digital, serta USB-C ke 3.5mm untuk penggunaan dengan perangkat analog.
Kenyamanan Saat Dipakai di Gym
Banyak orang khawatir kalau over-ear headphone bakal terasa berat dan kurang nyaman untuk olahraga. Namun, pengalaman saya memakai Livv Pro di gym membuktikan sebaliknya.
Saya mencoba berbagai latihan mulai dari free-weight, bench press, hingga treadmill. Hasilnya? Headphone ini tetap kokoh di kepala tanpa bergeser.
💪 Clamping force-nya lebih kuat dibandingkan headphone biasa, tapi tidak sampai menekan kepala berlebihan.
🎧 Posisi headband yang bisa disesuaikan memungkinkan saya menemukan titik kenyamanan terbaik.
💦 Tidak terasa terlalu panas meskipun digunakan dalam sesi latihan intens.
Sebagai seseorang yang lebih sering memilih wireless earbuds untuk olahraga, saya cukup terkejut bahwa Livv Pro tetap terasa nyaman meski ukurannya lebih besar.
Kualitas Suara: Harusnya Bisa Lebih Baik!
Di atas kertas, Livv Pro membawa spesifikasi yang menjanjikan. Namun, saat saya mendengarkan musik secara wireless, kualitas suaranya kurang memuaskan.
🔻 Suara terdengar terkompresi, terutama di mid-range yang terasa hollow.
🔻 Bass kurang bertenaga, sementara treble terasa sedikit tajam dan menusuk.
Namun, ketika saya mencoba mendengarkan musik via kabel, suaranya berubah drastis:
✅ Bass lebih dalam dan bertenaga
✅ Mid-range lebih kaya detail
✅ Treble lebih jernih dan tidak menusuk
Hal ini menunjukkan bahwa masalahnya kemungkinan besar ada di software atau codec Bluetooth yang digunakan. Jika Livv Audio bisa mengatasi hal ini melalui update software atau fitur EQ di aplikasi pendamping, saya yakin headphone ini bisa bersaing dengan brand besar lainnya.
ANC & Transparency Mode: Bagus Tapi Masih Bisa Ditingkatkan
Seperti kebanyakan headphone premium, Livv Pro juga memiliki fitur Active Noise Cancelling (ANC) dan Transparency Mode.
🔇 ANC bekerja cukup baik untuk meredam suara latar, tapi masih belum sebaik Sony WH-1000XM5 atau Bose QC Ultra yang mampu memblokir frekuensi lebih luas.
🔊 Transparency Mode sangat jernih, bahkan cenderung memperbesar suara luar sekitar 10%, yang bisa sedikit mengganggu dalam beberapa situasi.
Baca: Apple Siap Luncurkan iPhone SE 4 pada 19 Februari 2025: Apa yang Bisa Kita Harapkan?
Saya berharap nantinya ada opsi untuk mengatur tingkat transparansi di aplikasi pendamping.
Daya Tahan Baterai: Salah Satu yang Terbaik!
Salah satu keunggulan Livv Pro adalah baterainya yang tahan lama:
🔋 50 jam (tanpa ANC) & 40 jam (dengan ANC) – jauh lebih lama dibandingkan Sony, Bose, atau Beats.
Dalam pengujian saya, daya tahan baterainya memang cukup mendekati klaim tersebut, membuatnya jadi salah satu headphone over-ear sport dengan stamina terbaik di pasaran.
Kesimpulan: Layak Beli atau Tidak?
Sebagai pemain baru di dunia audio premium, Livv Pro menawarkan kombinasi desain unik, fitur inovatif, dan baterai tahan lama. Meski kualitas suaranya masih perlu sedikit penyempurnaan di mode wireless, performanya dalam mode wired sangat mengesankan.
✅ Kelebihan:
✔️ Desain unik yang lebih stabil untuk olahraga
✔️ Headband fleksibel dan nyaman
✔️ IPX4 tahan keringat
✔️ Bantalan telinga magnetik
✔️ Daya tahan baterai luar biasa
❌ Kekurangan:
❌ Kualitas audio wireless masih kurang optimal
❌ Transparency mode terlalu agresif
❌ Bobot sedikit lebih berat dibandingkan kompetitor
Jika kamu seorang penggemar olahraga yang lebih suka over-ear headphone, Livv Pro bisa jadi pilihan menarik. Namun, jika prioritasmu adalah kualitas suara terbaik dalam mode wireless, mungkin lebih baik menunggu update software atau mempertimbangkan opsi lain seperti Sony WH-1000XM5 atau Bose QC Ultra.
🔎 Harga: $350
📆 Perkiraan Rilis: 2024
Jadi, menurut kamu, apakah Livv Pro cukup menarik untuk dimiliki?